Gemuruh dan gempa di lereng wilis akibat patahan besar





Hari ini setelah pulang dari Malang dan tidur pulas dari sore hingga malam jam 19.00. sungguh badan ini rasanya remuk saja. setelah mandi dan hidupin komputer lambat laun saya mendengar ada suara gemuruh yang terjadi berulang ulang, pikir saya itu suara mendung yang akhir akhir ini kerap membawa petir dan angin yang kencang, sampai sampai antena internet pun rubuh diterjang. karena penasaran dan merasakan udara disekitar saya tidak begitu gerah (biasanya gerah sebelum hujan) saya bertanya pada seorang teman soal suara tersebut dan ternyata fenomena alam baru-baru ini sedang terjadi di daerah pulung ponorogo dilereng gunung wilis. langsung saya browsing mencari info soal adanya fenomena alam tersebut.

berikut infonya dikutip dari faktapos.com


Stasiun Pemantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika di Sawahan, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur memastikan suara gemuruh yang terdengar oleh warga di lereng Gunung Wilis, bukan berasal dari gunung tersebut.

Kepala Stasiun Pemantauan BMKG Sawahan, Sugiarto mengatakan, BMKG telah melakukan penelitian dan dipastikan bahwa suara gemuruh itu akibat pergerakan di perut bumi.

“Ada patahan sesar yang belum stabil pada kedalaman sekitar delapan kilometer dibawah permukaan. Pusatnya di sekutar Desa Wagir, Kecamatan Pulung, Ponorogo,” jelas Sugiarto Senin (14/2).

Menurutnya, di wilayah pusat patahan, tak hanya gemuruh yang terdengar. Itu juga menyebabkan gempa yang dirasakan getarannya oleh warga yang berada pada wilayah sekitarnya. Ia memperkirakan getaran gempa hanya berkisar antara 1-2 Skala Richter.

Getaran itu, lanjut Sugiarto, menyebabkan tembok dan lantai bergoyang. Namun menurutnya, hingga saat ini belum ada informasi kerusakan pada pemukiman maupun peristiwa tanah longsor sebagai dampaknya. BMKG sendiri belum bisa memastikan sampai kapan getaran dan gemuruh tersebut akan berlangsung.

Sementara itu, sejumlah warga di Kabupaten Madiun yang berdekatan dengan area patahan seperti Dolopo, Pagotan dan Kare, membenarkan adanya getaran yang dirasakan. Jauharul, salah seorang warga pagotan mengatakan, ia merasakan getaran seperti gempa cukup besar, Minggu (13/2) malam dan Senin dinihari.

seperti diberitakan sebelumnya bahwa warga Sawahan, Nganjuk, Jawa Timur yang terletak di lereng Gunung Wilis, dipanikkan oleh suara gemuruh yang terdengar cukup keras yang berungkali terdengar sejak Jum’at (11/2) dan mereka khawatir suara gemuruh itu berasal dari aktifitas Gunung Wilis.

berita kmaren....

Gempa disusul dengan suara letusan yang keras seperti bom, terjadi di lereng Gunung Wilis, wilayah Kecamatan Gemarang, Madiun, Jawa Timur.

Bahkan getaran di rasakan setiap pagi sekitar pukul 02.00-05.00 wib, akibatnya kaca rumah ikut bergetar.

"Suaranya keras banget semalam sekitar jam 2 pagi sampai ada getaran kayak gunung meletus," ujar Nur warga Dusun Gosong, Desa Durenan Madiun, Jawa Tengah, Senin (14/02).

Nur menambahkan kejadian aneh tersebut dirasakan warga sudah seminggu terakhir dan getaran gempa tersebut hanya dirasakan warga di kecamatan gemarang saja yang merupakan kecamatan peratasan dengan wilayah Kabupaten Nganjuk.

Sementara itu Agus salah satu staf Kecamatan Gemarang saat di hubungi FaktaPos.com membenarkan adanya getaran gempa tersebut, namun sejauh ini belum berkoordinasi dengan Pemkab karena dinilai belum membahayakan.

Saat dikonfirmasi, Kepala Sub-bidang Informasi Dini Gempa Bumi BMKG Rahmat Priyono saat dihubungi FaktaPos.com di Jakarta, membenarkan adanya gempa, namun prediksinya tergolong kecil "memang alat kami di Madiun membaca adanya gempa di jam 02.00 - 05.00. Namun di Yogya tidak tercatat, artinya gempa yang hanya tercatat di satu tempat saja terkategori kecil," jelasnya.

Namun demikian Rahmat telah menginstruksikan untuk terus dipantau pergerakan gempa tersebut. (mka/ish)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.